Jakarta, Beberapa orang merasa geli saat melihat cacing yang melata di tanah atau lantai kamar mandi. Lalu bagaimana bila cacing-cacing justru menjadikan tubuh manusia sebagai rumahnya? Cacing dari manusia yang satu bisa menyebar ke manusia yang lain melalui larva atau telurnya.
Larva ini masuk ke tubuh manusia melalui makanan, pijakan kaki, maupun angin yang terhirup di saluran napas. "Cacing yang di dalam tubuh bertelur dan dikeluarkan bersama dengan tinja, lalu tinja dikeluarkan misalnya buang air tidak di jamban, ya itu bisa menular telurnya.
Misalnya saja di daerah pertanian, banyak tanah maka dengan mudah telur ini tadi berkembang jadi larva lalu ditularkan," jelas Kepala bagian Parasitologi FK UGM, Prof. dr. Supargiyono, DTM&H., SU., Sp.Par(K) dalam perbincangan dengan detikHealth, Rabu (25/9/2013). Berbeda dengan bakteri, di mana ada bakteri yang bermanfaat bagi tubuh, semua cacing di tubuh manusia berbahaya. Cacing di tubuh manusia bersifat parasit sehingga pasti akan menggerogoti tubuh inang yang ditempelinya.
"Cacing mengambil makanan dari tubuh kita, makanya merugikan. Tidak seperti bakteri, masih ada yang bisa bermanfaat bagi tubuh," sambung Prof Supargiyono. Nah telur cacing yang keluar dari tubuh manusia, misalnya melalui tinja, tidak bisa dilihat. Dibutuhkan mikroskop untuk melihat penampakan cacing tersebut.
"Tapi kalau cacingnya misalnya kremi yang di dubur, itu bisa dilihat. Apalagi kalau cacing gelang bentuknya bulat, warna putih itu bisa dilihat, jelas sekali kadang panjanganya ada yang sampai beberapa meter," papar Prof Supargiyono. Nah, seberapa berbahaya cacing-cacing dalam tubuh manusia? Lalu cacing jenis apa saja yang bisa 'membangun rumah' di tubuh manusia? Simak ulasan khas detikHealth bertajuk 'Cacing di Tubuh Manusia' pada Rabu ini. Selamat membaca.
Sumber : health.detik.com
Post a Comment