Memeriksakan tekanan darah, Kolesterol, dan kadar gula darah
adalah satu-satunya cara untuk tahu pasti derajat kesehatan metabolik Anda.
Selain itu, ada beberapa tanda-tanda peringatan yang dapat membantu Anda
menentukan apakah Anda berberat badan normal atau berisiko untuk obesitas.
Jika karakteristik berikut ini
berlaku untuk Anda, berbicaralah dengan dokter untuk dapat memastikan Anda
sehat secara fisik, baik di dalam maupun luar.
Ada "ban serep" di perut Anda
Walau berat badan Anda normal,
keberadaan ban serep alias lemak perut bisa berbahaya. Bahkan, sebuah
penelitian baru-baru ini di Annals of Internal Medicine menemukan bahwa orang
dengan berat badan normal tetapi kelebihan lemak di area tengah memiliki risiko
lebih tinggi untuk meninggal lebih awal dibanding mereka yang obesitas.
"Lemak di area tengah tubuh
lebih buruk dari lemak di tempat lain," kata Dr Jialal. "Di situlah
kerusakan berupa resistensi insulin dan inflamasi protein terjadi."
Anda tidak dapat melakukan push-up
Orang kurus masih dapat memiliki
banyak lemak tubuh, terutama jika mereka tidak memiliki massa otot. Jika Anda
tidak dapat mengingat terakhir kali Anda mengucurkan keringat, sekarang inilah
kesempatan Anda melakukannya.
"Orang-orang yang tidak
merasa kelebihan berat badan, biasanya lebih tidak termotivasi untuk berolahraga
tetapi tanpa olahraga teratur, mereka hanya menjadi lebih tidak sehat,"
kata Dr Jialal.
Riwayat keluarga
Jika orangtua atau saudara Anda
menderita diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau Kolesterol tinggi (tidak peduli seperti apa
ukuran tubuhnya), secara genetik Anda akan cenderung mengalaminya juga.
Menjaga berat badan yang normal
tentu akan menurunkan risiko Anda, tetapi ini akan semakin efektif jika Anda
melakukannya dengan olahraga dan diet seimbang.
Anda tidak makan makanan yang sehat
Mungkin Anda bisa makan burger
dan minum minuman soda yang manis tanpa bertambah berat
badan. Atau mungkin Anda lebih suka mengisi perut dengan roti putih dan junk
food ketimbang
buah-buahan dan sayuran.
Namun, mengonsumsi terlalu banyak
gula dan lemak dan tidak cukup vitamin, serat, dan protein-bisa merusak
organ-organ penting Anda. Akhirnya, itu akan meningkatkan risiko untuk diabetes, penyakit jantung, kanker,
dan banyak lagi.
diet Yo-yo, melompati jam makan serta diet ekstrem,
juga dapat menjadikan Anda kurus tetapi berlemak, kata Cynthia Sass, RD, pakar diet
dan nutrisi di AS.
Itu karena Anda kurang bergerak sehingga
kehilangan massa otot. Makanan yang buruk, ditambah kurang aktivitas fisik,
akan membuat kesehatan Anda kacau.
Anda termasuk populasi yang berisiko
BMI bukanlah pengukuran sempurna
untuk mengukur kesehatan seseorang. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa
pengukuran kesehatan melalui BMI lebih tidak efektif pada kelompok etnis.
Sebagai contoh, sebuah studi 2011
menemukan bahwa orang-orang keturunan Asia Selatan lebih cenderung untuk
menyimpan kelebihan lemak di sekitar organ internal mereka, dibandingkan dengan
orang-orang Kaukasia dengan BMI yang sama.
Jenis lemak yang mengelilingi
organ, yang dikenal sebagai lemak visceral, telah lama dikaitkan dengan masalah
metabolik dan penyakit kronis.
"Genetika pasti terlibat
dalam cara orang menyimpan lemak, tetapi budaya dan diet juga memainkan peran," kata
Dr Jialal.
"Dan jelas makan sehat dan
berolahraga perlu dilakukan oleh semua orang, tidak peduli apa yang menjadi
faktor risiko Anda."
Sumber : kompas.com
Post a Comment